Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa
sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar
adalah situasi dimana sebuah pasar
efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke
konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana
inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi
non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada
konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan
pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.
Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
Monopoli
atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana
"sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada
harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi
dengan menggunakan undang-undang anti-trust.[5]
Eksternalitas,
dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari
akibat aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing." Ada eksternalitas
positif dan eksternalitas negatif.[5]
Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program
kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik.
Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan
polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi
dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan
menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk
menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
Barang publik seperti pertahanan nasional[5] dan kegiatan dalam kesehatan publik
seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang
nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang
yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari
barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan
semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan
dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak
ketiga/kesejahteraan sosial).
Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien)[5].
Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi
memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain.
Biasanya para penjual yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada
sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya,
para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil
tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi
yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki
informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila,
yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real
estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah
tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini
dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow
di artikel seminar tentang kesehatan tahun 1963 berjudul
"ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan, "
di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya pada tahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa, dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas
cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna
kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui
apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang
menyesatkan).
No comments:
Post a Comment